Bintik matahari (sunspot) adalah bintik gelap pada permukaan Matahari yang muncul sebagai medan magnet bergolak di permukaannya mengatur ulang dan menyusun kembali.
Bintik matahari merupakan fenomena sementara pada photosphere Matahari yang muncul tampak sebagai bintik-bintik gelap dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Bintik matahari disebabkan oleh aktivitas magnetik intens dan sebenarnya lebih dingin dari area lain di Matahari, yang membuat bintik jelas terlihat sebagai bintik gelap di photosphere (fotosfer).
Bintik biasanya muncul berpasangan, dengan masing-masing memiliki kutub magnet yang berlawanan dari yang lain.
Sebuah bintik raksasa pada matahari telah terbentuk, setidaknya berukuran enam kali diameter Bumi, dalam waktu kurang dari 48 jam, seperti diberitakan NASA news.
Bintik raksasa ini terbentuk selama Selasa dan Rabu, dengan cepat berkembang menjadi sebuah konfigurasi yang tidak stabil, dan dapat menyebabkan jilatan api matahari, yang kemungkinan dapat mengganggu sistem komunikasi radio.
Ilmuwan NASA melihat bintik besar matahari melalui instrumen pada Badan Solar Dynamics Observatory, salah satu dari pesawat ruang angkasa yang memantau cuaca Matahari.
Selama 19-20 Februari 2013, ilmuwan mengamati bentuk sunspot raksasa terbentuk kurang dari 48 jam.
Hal ini telah berkembang menjadi lebih dari enam kali diameter bumi tetapi untuk sepenuhnya sulit menilai karena tempat terletak pada bola bukan tempat yang datar.
Bintik Matahari tersebut di identifikasi oleh NASA terbentuk dari beberapa area gelap pada permukaan Matahari yang telah berkembang pesat selama beberapa hari terakhir.
Pada kenyataannya, jika sunspot terisolasi dari fotosfer sekitarnya, itu akan lebih terang dari busur listrik.
Tempat itu dengan cepat berkembang menjadi apa yang disebut wilayah delta, di mana area yang lebih terang di sekitar bintik matahari (penumbra), menunjukkan medan magnet yang mengarah ke arah yang berlawanan dari bidang-bidang di pusat, daerah gelap.
Ini adalah konfigurasi yang kurang stabil sehingga dapat menyebabkan letusan radiasi pada matahari yang disebut jilatan api matahari (solar flare).
Sejumlah bintik matahari yang muncul menyebabkan output radiasi Matahari tumbuh. Output peningkatan energi dari matahari dapat mempengaruhi iklim global dan studi terbaru menunjukkan korelasi dengan beberapa pola cuaca regional.
Siklus matahari mengambil rata-rata sekitar 11 tahun untuk dari satu solar maksimum dan selanjutnya, dengan variasi diamati dalam jangka waktu 9 sampai 14 tahun untuk setiap siklus matahari.
Berikut video Jilatan Api di Permukaan Matahari juli 2012, yang baru-baru ini diterbitkan oleh NASA.